PERANG DUNIA I DAN II
A. Perang
Dunia I
1. Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia I
a.
Sebab Umum
1)
Adanya pertentangan antara negara-negara eropa
seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan
Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis
ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas
kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman
dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang
Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh
Jerman. Untuk penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap
menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah.
2)
Pertentangan antara
Rusia dan Hungaria di Balkan dalam memperebutkan sumber minyak
3)
Adanya politik persekutuan atau System of
Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di
Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang
memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka
anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah
TRIPLE ALLIANCE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia,
sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENTE tahun 1907 yang
beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
4)
Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya
alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling
mempersenjatai diri.
b. Sebab Khusus
1)
Franz Ferdinand von Habsburg (18 Desember 1863 - 28 Juni 1914) ialah archduke dari Austria-Hongaria dan pewaris Kekaisaran Austria-Hongaria.
ia dibunuh pada 1914 di Sarajevo
oleh Gavrilo Princip yang merupakan
anggota Tangan Hitam,
kelompok nasionalis Serbia
. Yang kemudian meletuskan PD I. Orang
Austria menyatakan perang terhadap Serbia akibat pembunuhan
itu.
2.
Pihak –pihak Yang Terlibat
dalam Perang Dunia I
Hampir semua
negara yang ada di Eropa terlibat Perang Dunia I pada tahun 1914-1918.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah:
a. Pihak Sentral
(blok Jerman) yang terdiri atas 4 negara, yaitu Jerman, Turki,
Bulgaria, Austria-Hongaria.
b. Pihak Sekutu
(blok Perancis) yang terdiri atas 23 negara yang antara lain: Perancis,
Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani,
Portugal, Jepang.
Pada mulanya Italia bersikap netral, namun tahun
1915 mengumumkan perang terhadap Austria. Begitu pula Amerika Serikat pada
mulanya bersikap netral, namun pada tahun 1917 mengumumkan perang terhadap
Jerman, karena Jerman melakukan perang laut tak terbatas, yang mengakibatkan
kapal dagang AS ikut tenggelam.
3 3. Jalannya Perang Dunia I
Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa yang terbagi atas beberapa front atau wilayah peperangan, seperti:
Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa yang terbagi atas beberapa front atau wilayah peperangan, seperti:
a. Front
Barat; Jerman di bawah pimpinan Jenderal Erich Friedrich Wilhem Ludendorff
berhasil menduduki Belgia dan wilayah Perancis. Namun, Perancis berhasil
memukul mundur Jerman di bawah pimpinan Jenderal Josep Jacques Cesaire Joffre
dalam perang di tepi Sungai Marne. Dengan kekalahannya itu Jerman mengumumkan
perang parit di Verdum. Jerman mengerahkan pasukannya secara besar-besaran,
namun dapat dipukul mundur oleh Marsekal Ferdinand Foch dari Perancis.
b. Front
Timur; Jerman berhasil memukul Rusia di dekat danau Masuri dan dalam
pertempuran itu terkenal Marsekal Vonhindenburg, Ludendorff, dan Von Mackensen
dari Jerman. Akan tetapi akhirnya, antara Rusia dengan Jerman membuat
perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
c. Front
Italia; Italia berhasil dikalahkan oleh Jerman
d. Front
balkan; Pada mulanya Jerman di bawah Von Mackensens mengalami kemenangan,
sedangkan Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman, karena
pasukannya terlalu lemah dalam menghadapi Jerman. Inggris menyerang
dardanellla, tetapi dalam pertempuran di Gallipoli, Inggris berhasil dikalahkan
oleh Turki (di pimpin oleh Mustafa Kemal Pasha). Akhirnya Inggris mundur dari
Turki ke Yunani. Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918. Kemudian
Turki diserang oleh Inggris di daerah Arabia, Palestina, dan Irak. Turki
menyerah pada tahun 1918.
e.
Front laut; Perang ini terjadi di
Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Namun tidak ada pemenang dalam
peperangan ini. Sehingga Inggris mengadakan blokade-blokade terhadap pasukan
Jerman. Maka terjadilah perang kapal selam. Jerman mengumumkan perang kapal
selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman di tembak,
termasuk kapal dagang Amerika Serikat juga ditenggelamkan oleh pasukan Jerman.
Akhirnya, Amerika Serikat mengumumkan perang kepada Jerman pada tahun 1917.
Bantuan material maupu financial Amerika Serikat tetap mengalir ke Eropa,
menyebabkan Jerman semakin terdesak dan akhirnya kalah.
4 4.
Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I banyak
membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupuun
negara yang kalah. Perubahan tersebut terutama terjadi pada sektor politik,
sosial dan budaya. Terjadinya perubahan-perubahan dalam masalah teritorial
menyebabkan empat besar kerajaan tenggelam dan lahirlah negara-negara baru.
Diantaranya adalah Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Hungaria,
Mesir, Irak, Arabia, Syiria, Lebanon dan lain-lain. Danziq dinyatakan sebagai
kota merdeka di bawah LBB, Alsace-Lorraine menjadi bagian Perancis,
Eupen-Malmedy masuk Belgia dan semua daerah jajahan Jerman dijadikan wilayah
Inggris, Perancis, Jepang dan Austria.
Kemudian muncul sistem baru yang disebut Demokrasi. Namun sistem Demokrasi itu tidak bisa mengatasi permasalahan baik politis maupun ekonomis, sehingga menimbulkan diktatorisme. Adapun gerakan-gerakan yang bersifat diktator diantaranya Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Ploretariat (Rusia).
Egoisme ekonomi mendominasi dalam usaha menetapkan perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia I, di mana negara-negara yang yang menang dalam peperangan saling berebut dalam meminta ganti rugi. Di Eropa, negara-negara yang terlibat perang mengalami kerugian dan ekonomi. kerusakan dalam bidang perekonomian, industri, pertanian, pertambangan dan Lain-lain. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi Eropa semakin bertambah suram, sehingga timbul faham-faham politik. Diantaranya Komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman) dan Etatisme (Turki).
Kehancuran ekonomi ini bukan hanya melanda negara-negara Eropa yang terlibat dalam Perang Dunia I, tetapi juga negara-negara yang berada di luar wilayah Eropa. Terutama negara-negara produsen (Amerika Serikat, Brasil dan Kanada) dan juga negara-negara jajahan bangsa Barat.
Kehancuran akibat Perang Dunia I berpengaruh juga dalam bidang sosial di masyarakat Eropa, sehingga menjadi masalah utama bagi setiap negara-negara Eropa pada saat itu. Adapun akibat kehancuran itu adalah masyarakat kehilangan tem[at tinggal dan tempat kerja.
Kemudian muncul sistem baru yang disebut Demokrasi. Namun sistem Demokrasi itu tidak bisa mengatasi permasalahan baik politis maupun ekonomis, sehingga menimbulkan diktatorisme. Adapun gerakan-gerakan yang bersifat diktator diantaranya Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Ploretariat (Rusia).
Egoisme ekonomi mendominasi dalam usaha menetapkan perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia I, di mana negara-negara yang yang menang dalam peperangan saling berebut dalam meminta ganti rugi. Di Eropa, negara-negara yang terlibat perang mengalami kerugian dan ekonomi. kerusakan dalam bidang perekonomian, industri, pertanian, pertambangan dan Lain-lain. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi Eropa semakin bertambah suram, sehingga timbul faham-faham politik. Diantaranya Komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman) dan Etatisme (Turki).
Kehancuran ekonomi ini bukan hanya melanda negara-negara Eropa yang terlibat dalam Perang Dunia I, tetapi juga negara-negara yang berada di luar wilayah Eropa. Terutama negara-negara produsen (Amerika Serikat, Brasil dan Kanada) dan juga negara-negara jajahan bangsa Barat.
Kehancuran akibat Perang Dunia I berpengaruh juga dalam bidang sosial di masyarakat Eropa, sehingga menjadi masalah utama bagi setiap negara-negara Eropa pada saat itu. Adapun akibat kehancuran itu adalah masyarakat kehilangan tem[at tinggal dan tempat kerja.
5.
Kondisi Indonesia pada Masa Perang Dunia
I
Dengan
berlangsungnya Perang Dunia I di Eropa, maka pengawasan politik Belanda
terhadap Indonesia lebih longgar. Situasi ini dimanfaatkan oleh para tokoh
bangsa untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dalam usaha mencapai
kemerdekaan. Sehingga muncul peristiwa-peristiwa penting, yaitu:
- Mendirikan oraganisasi pergerakan nasional yang dipelopori oleh Budi Utomo (BU), yang kemudian dikuti dengan berdirinya oraganisasi pergerakan lainya yang bersifat radikal dan mederat.
- Melancarkan proses secara radikal tentang kedudukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda. Munculnya gerakan nasionalisme yang dipelopori PNI oleh Ir. Soekarno yang menyatakan keinginan Indonesia merdeka.
- Berdirinya Dewan Rakyat/Volksraad pada 18 Mei 1918 oleh Gubernur Jendral Van Limburg Stirum, dimana fungsi dari Volksraad adalah sebagai parlemen yang akan mengembangkan kebebasan dan mendorong ke arah penentuan nasib dan pemerintahan sediri.
- Terjadinya perubahan undang-undang Desentralisasi pada tahun 1922 di Belanda. Di mana dalam UU tersebut menyebutkan bahwa Indonesia bukan lagi jajahan belanda tetapi bagian dari kerajaan Belanda yang berbentuk daerah otonom.
B.
Perang Dunia II
1.
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
a.
Sebab Umum
1)
Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) . dalam menciptakan perdamaian dunia.
LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik
negara-negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa
ketika negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia
melakukan serangan terhadap Ethiopia.
2)
Negara - negara maju saling berlomba memperkuat
militer dan persenjataannya.
Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia
mencurigai komunisme Rusia, tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan
nasional-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya negara- negara
tersebut memperkuat militer dan pesenjataannya.
3)
Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya
perang besar, maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar
yakni:
a)
Blok Fasis terdiri atas Jerman, Italia, dan
Jepang
b)
Blok
Sekutu terdiri atas:
· Blok
demokrasi yaitu Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda· Blok komunis yaitu Rusia,Polandja, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, Cekoslovalcia.
4) Adanya pertentangan-pertentangan akibat
ekspansi. Jerman
mengumumkan “Lebensraum “nya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah dan
Italia menginginkan Italia Irredenta (Italia Raya) yang meliputi seluruh laut
Tengah dan Abbesinea, serta Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur
Raya. ini berarti merupakan tantangan terhadap imperialisme Jnggris, Perancis,
dan Amerika Serikat.
5) Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme
dan komunisme.
6)
Adanya politik balas dendam (“Revanche Idea”) . Jerman terhadap Perancis,
karena Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailles.
b.
Sebab Khusus
Di
Eropa, Sebab khusus terjadi Perang dunia II adalah serbuan Jerman ke Kota
Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Polandia merupakan negara di
bawah pengawasan liga Bangsa-Bangsa. Hitler menuntut Danzig karena penduduknya
adalah bahasa jerman, tetapi Polandia menolak tuntutan itu. Pada tanggal 3
September 1939 negara-negara pendukung LBB terutama Inggris dan Perancis mengumumkan
perang kepada Jerman, kemudian diikuti sekutu-sekutunya. Perang Dunia di
Pasifik disebabkan oleh serbuan jepang terhadap Pangkalan armada angkatan laut
Amerika di Pearl Harbour , Hawai (7 Desember 1941)
2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam
Perang Dunia II
Ada 2 kelompok yang terlibat dalam Perang Dunia II, yaitu :
a.
Kelompok
Negara sentral / poros : Jerman, Italia, Jepang.
b.
Kelompok
Negara sekutu, terdiri dari :
1) Blok demokrasi : Inggris, Perancis,
Amerika Serikat, Denmark, Belanda, Norwegia.
2) Blok komunis : Rusia, Polandia,
Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, Cekoslovakia.
3. Jalannya Perang Dunia II
Jalannya Perang Dunia II terbagi dalam tiga medan yaitu
medan Eropa, medan Afrika Utara, dan medan Asia pasifik. Adapun pihak-pihak
yang berperang di beberapa medan peperangan dalam Perang Dunia II sebagai
berikut.
a a.
Medan
Eropa
Pada tanggal 1 September 1939 Jerman
menyerang Polandia. Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman.
Inilah sebagai awal meletusnya Perang Dunia II. Pada tanggal 9 April 1940
Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan Norwergia. Kedua negara
ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat diduduki Jerman
sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Pada tanggal 10 Juni 1940 Italia
mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis.
Pada bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat
mendudukinya. Tentara Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke
Inggris. Kekuatan dua negara fasis Jerman dan Italia semakin mantap. Angkatan
Udara Jerman menyerbu Inggris tetapi usahanya gagal kemudian beralih dengan
pengeboman-pengeboman dan serangan laut ke arah Angkatan Laut Inggris. Pada
tanggal 27 September 1940 Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian
Tiga Negara. Pada tanggal 22 Juni 1941 dengan bantuan Finlandia dan Rumania,
Jerman menyerbu Rusia. Padahal selama 18 bulan sebelumnya Hitler telah
mengadakan perjanjian dengan Uni Soviet tidak akan saling menyerang. Bagaimana
menurut pendapat anda tentang tindakan Hitler ini?
b.
Medan
Afrika
Tentara Jerman menyerbu Balkan
sampai di Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Inggris dapat
memukul mundur tentara Italia di Afrika Utara. Serangan Sekutu terhadap Blok
Sentral pada tanggal 23 Oktober 1942 di Afrika Utara dipusatkan di El Alamien,
Mesir. Tentara Jerman di bawah Jenderal Erwin Rommel menyerbu Afrika dan
menghantam Inggris sampai di muka Alexandria. Serangan Jerman ke Afrika Utara
dapat ditahan oleh Inggris di bawah pimpinan Montgomery dan Amerika Serikat di
bawah Eisenhower pada tanggal 12 November 1942. Datangnya bantuan pasukan
Amerika Serikat membuat pertahanan Jerman semakin rapuh. Sejak 19 November 1942
Jerman kalah melawan Rusia dalam pertempuran di Stalingrad. Kemudian Rusia
menyerbu Polandia dan Balkan. Rumania dan Bulgaria menyerah. Hongaria juga
menyerah pada tanggal 13 Februari 1945. Tentara Rusia di bawah Zhukov berhasil
menyerbu Berlin. Berlin diduduki Sekutu dari segala arah. Pertempuran hebat
terjadi di dalam kota Berlin, dan Berlin dapat direbut oleh Sekutu. Pada tanggal
30 April 1945 Hitler bunuh diri. Pada tanggal 7 Mei 1945 Jerman menyerah kepada
Sekutu tanpa syarat di Reims, Perancis.
Perang di medan Asia Pasifik diawali
dengan penyerbuan pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 oleh Jepang. Perang Dunia II di
medan Asia Pasifik sering disebut Perang Asia Timur Raya, karena Jepang selalu
mempropagandakan bahwa peperangan yang dilakukan bertujuan mewujudkan
kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya.
Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil di samping menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. Jepang menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Serbuan Jepang dilanjutkan ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menduduki Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Indonesia waktu itu).
Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil di samping menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. Jepang menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Serbuan Jepang dilanjutkan ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menduduki Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Indonesia waktu itu).
Untuk membalas serangan-serangan
Jepang, Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau
sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jendral Dauglas Mac Arthur dan
Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942)
dihancurkan oleh Sekutu. Inilah titik balik pertama.
Dalam pertempuran-pertempuran
berikutnya Amerika Serikat dapat merebut Filipina (22 Oktober1944), Iwo Jima
(17 Maret 1945), Okinawa (21 Juni 1945). Kemudian Inggris di bawah Lord Louis
Mauntbatten menyerbu Birma (Myanmar) dan menghancurkan tentara Jepang (30 April
1945). Dari Saipan dan Okinawa Angkatan Udara Amerika Serikat menyerang
kota-kota Jepang, tetapi Jepang belum menyerah. Akhirnya pada tanggal 6 Agustus
1945 Hiroshima dijatuhi bom atom dilanjutkan tanggal 9 Agustus 1945 di
Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945
(secara resmi 2 September 1945 di atas kapal “Missouri” di Teluk Tokio). Dengan
demikian berakhirlah Perang Dunia II karena Jepang beserta negara-negara
pendukungnya menyerah. Setelah Perang Dunia II berakhir maka diadakanlah
perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan yang kalah.
Perjanjian–perjanjian itu antara lain Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) dan
Perjanjian San Fransisco (8 September1951).
a. Konferensi Postdam (2 Agustus
1945)
Konferensi ini diadakan antara Sekutu dengan Jerman yang dihadiri oleh Thruman, Stalin, dan Attlee. Konferensi ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:
Konferensi ini diadakan antara Sekutu dengan Jerman yang dihadiri oleh Thruman, Stalin, dan Attlee. Konferensi ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1. Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan yakni bagian
timur oleh Rusia, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Rsia, dibagi 4
bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat, Inggris, Perancis) Berlin Timur
(Rusia).
2. Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia.
3. Angkatan Perang Jerman harus dikurangi jumlah tentara dan peralatan militernya (demiliterisasi).
4. Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan internasional.
5. Jerman harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.
2. Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia.
3. Angkatan Perang Jerman harus dikurangi jumlah tentara dan peralatan militernya (demiliterisasi).
4. Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan internasional.
5. Jerman harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.
b. Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)
Perjanjian ini diadakan antara Sekutu dengan Jepang pada tahun 1945 dan dibuat di Jepang. Pada mulanya perjanjian ini hanya bersifat sementara. Kemudian Perjanjian San Fransisco disahkan pada tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya.
Perjanjian ini diadakan antara Sekutu dengan Jepang pada tahun 1945 dan dibuat di Jepang. Pada mulanya perjanjian ini hanya bersifat sementara. Kemudian Perjanjian San Fransisco disahkan pada tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya.
Perjanjian ini berisi:
1. Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.
2. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diberikan kepada Rusia. Sedangkan Mantsyuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.
3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah pengawasan internasional.
4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.
1. Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.
2. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diberikan kepada Rusia. Sedangkan Mantsyuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.
3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah pengawasan internasional.
4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.
4 4. Akibat
Perang Dunia II
a. Bidang Politik
1) Munculnya 2 negara super power / adi
kuasa yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet
2) Terjadinya perang dingin antara blok
barat (Amerika Serikat) dengan blok timur (Uni Soviet)
3) Munculnya Negara-negara merdeka di
benua Asia, seperti : Indonesia, India, Srilanka, Philpina.
4) Banyak Negara yang mengalami
perpecahan, sepeerti : Jerman, Korea, China, Indocina, Yaman.
5) Timbulnya persekutuan-persekutuan
militer, seperti : NATO, SEATO, ANZUS, METO, Pakta Warsawa,dll.
b.
Bidang Ekonomi
1) Rusaknya sektor-sektor ekonomi
dunia, khususnya di Eropa dan Asia.
2) Munculnya Amerika Serikat sebagai
Negara kreditur dunia.
3) Munculnya system ekonomi liberal,
komunis dan campuran antara keduanya.
4) Rusaknya sarana prasarana kehidupan
: jalan, rumah, jembatan.
c.
Bidang Sosial
1)
Jatuhnya
korban jiwa hingga jutaan jiwa, timbulnya kemiskinan, kelaparan, dan wabah
penyakit.
2)
Munculnya
gerakan-gerakan social untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang
porak-poranda akibat perang.
3)
Berdirinya
PBB.
5. Kondisi Indonesia pada Masa
Perang Dunia II
Keadaan
setelah PD I, Indonesia mengalami perkembangan yang baik dalam sektor
perekonomian, sehingga perkembangan ekspor juga berkembang dengan baik. Akan
tetapi keadaan tersebut tidak berlangsung terus-menerus, karena perekonomian
Indonesia mengalami goncangan yang mengakibatkan ekonomi Indonesia mengalami
krisis. Hal yang menyebabkan perekonomian Indonesia pada saat itu krisis
diantaranya:
- Adanya krisis ekonomi tahun 1920-1921, yang menyebabkan turunnya ekspor Indonesia.
- Terjadinya krisis malaise/krisis ekonomi dunia pada tahun 1929-1930 yang mengakibatkan para pengusaha berusaha mempertahankan perusahaan dengan cara menekan biaya produksi dan mengurangi upah buruh.
- Adanya kebijakan pemerintah Indonesia melakukan devaluasi (pemotongan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing) pada tahun 1936.
Pada masa Perang Dunia II,
pemerintah Hindia Belanda tidak berdaya menghadapi serangan Jepang.
Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang
di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Di bawah pendudukan Jepang, rakyat Indonesia
mengalami penderitaan. Baik sumber daya alam maupun tenaga manusia peras untuk
kepentingan Jepang dalam usahanya melawan Sekutu. Oleh Jepang, rakyat Indonesia
dilatih kemiliteran walaupun pada kenyataannya rakyat Indonesia memanfaatkan
latihan militer guna melawan Jepang.
Setelah
Jepang benar-benar menyerah kepada Sekutu, para pemimpin bangsa memanfaatkan
situasi ini guna memprokalamasikan kemerdekaan. Walaupun Belanda yang
membonceng tentara Sekutu berusaha kembali menguasai Indonesia, rakyat
Indonesia berusaha mempertahankan kemerdekaan.
0 komentar:
Posting Komentar